8 Tips Merencanakan Pernikahan di Rumah
in
TIPS,
Melaksanakan pernikahan di rumah merupakan salah satu pilihan terbaik setelah memperhitungkan segala kemungkinan dari setiap pilihan yang ada. Dengan tidak mengurangi esensi pernikahan, karena sesungguhnya prioritasnya adalah keabsahan hubungan pernikahan itu sendiri dengan ijab kabul dalam upacara akad nikah, maka dimanapun lokasi yang telah dipilih, maka kebahagiaan pasangan pengantin dan keluarga adalah yang utama.
Bagi banyak orang, melaksanakan pernikahan di rumah sama halnya dengan melaksanakan acara tasyakuran lainnya yang biasa dilakukan. Namun bagi orang tua muda yang baru mengadakan acara pernikahan, akan menemukan beberapa kendala dalam merencanakan segala sesuatunya. Hal ini sangat wajar, karena menemukan sesuatu yang baru selalu menemukan ketidak tahuan.
Beberapa poin berikut ini sebagai catatan untuk membantu keluarga dan calon pengantin untuk melaksanakan pernikahan di rumah:
1. Menentukan hari pernikahan.
Dalam hal ini termasuk acara akad nikah, upacara adat, dan resepsi. Dengan menentukan kepastian waktunya, erat kaitannya dengan persiapan-persiapan legalitas KUA/ Catatan Sipil, booking pejabat nikah, saksi-saksi, dan peserta acara lainnya.
2. Merencanakan jumlah undangan yang disebar.
Untuk ini diperlukan komunikasi antara keluarga calon pengantin pria dan wanita dan kesepakatan mengenai jumlah yang akan disebar untuk masing-masing kedua belah pihak. Memutuskan jumlah undangan itu mempertimbangkan biaya yang sudah tersedia dan beberapa kemungkinan biaya yang akan masuk untuk jangka waktu hingga acara pernikahan. Ketika nominalnya sudah diprediksi, tugas berikutnya adalah memperhitungkan biaya pernikahan secara keseluruhan.
Untuk membuat kemudahan prediksi tersebut, disarankan mencari tahu biaya pernikahan dirumah dalam Paket Pernikahan Lengkap di Rumah, dari berbagai vendor pernikahan untuk bahan pertimbangan awal.
3. Melakukan Rapat Keluarga.
Menyusun Panitia Pernikahan, memberikan penugasan kepengurusan. Menunjuk petugas dianggap tepat jika mempertimbangkan kapasitas dan pengalaman. Disarankan untuk melibatkan pihak Vendoor jika menggunakan jasa Wedding Planner, atau Vedoor Paket Pernikahan.
4. Menentukan ukuran tenda.
Ukuran tenda kaitannya dengan jumlah tamu, kursi, peralatan catering, ruang untuk hiburan, dekorasi dan lain-lain. Mengajak vendor peralatan pesta untuk survey lokasi untuk melihat secara real kondisi lapangan agar sejak dini menemukan cara untuk mengatasi kendala.
5. Menentukan Tema Pernikahan.
Dalam hal ini, calon mempelai lebih dominan dalam menentukan tema pernikahan. Seperti warna, model dekorasi, aksesoris busana, model make up, rowndown acara pernikahan, entri song, koleksi lagu yang akan dimainkan dan lain-lain. Karena itu, komunikasi terhadap vendor pernikahan untuk menghindari yang tidak diinginkan seperti kemungkinan warna yang janggal atau layout yang tidak sesuai.
6. Memetakan Jobdesk Vendor.
Jika penyedia kebutuhan pernikahan (vendor pernikahan) dipesan secara terpisah, dari perusahaan yang berbeda, diperlukan kepastian sejauh mana mereka terlibat dalam layanan yang dipesan. Hal ini untuk menghindari salah persepsi antar vendor tentang tugas yang akan dilayani dengan rincian kontrak kerja masing-masing. Dalam rapat vendor-vendor pertanyaan-pertanyaan yang sangat spesifik harus diajukan terhadap mereka, termasuk kejelasan istilah-istilah dalan rincian kontrak. Dengan cara itu bisa dipastikan semua kebutuhan acara pernikahan telah tercover.
7. Masak Catering Sendiri.
Jika catering pernikahan dikerjakan oleh keluarga sendiri, diperlukan rencana waktu belanja, daftar belanja, tempat penampungan, peralatan memasak, dan petugas yang mengatur masakan.
8. Jadwal.
Membuat jadwal dan janji yang berkaitan dengan kualitas dan style pernikahan: misalnya, mencari cincin pernikahan, fitting busana, testfood, cetak undangan, belanja souvenir, serah-serahan dan lain-lain.